Rabu, 28 September 2016

TIFOID (tifus/tipes)





Musim hujan telah tiba horeeee main hujan-hujanan yuuuk!!! saya yang sudah tua saja masih senang main hujan-hujanan apalagi anak saya,pastinya semua anak suka.Musim hujan memang menyenangkan, selain cuaca yang sejuk, teduh, serta tanaman bunga mawar saya menjadi segar.Tapi ada hal-hal yang harus diwaspadai selama musim hujan, salah satunya adalah demam tifoid.Memasuki musim hujan, penyakit yang satu ini seringkali menjadi alasan rujukan rawat inap di rumah sakit. 
demam tifoid atau typhoid fever, yang lebih umum disebut tifus oleh orang.apa sih, demam tifoid itu?



Demam tifoid dan penyebarannya
Demam tifoid merupakan penyakit yang mengancam kesehatan bahkan nyawa, yang disebabkan oleh bakteri Salmonela Typhi yang dapat hidup di dalam tubuh manusia. Bakteri tersebut berkembang biak  dan menyebar melalui aliran darah dalam tubuh manusia dan tubuh bereaksi dengan deman dan gejala lainnya.
Demam tifoid dapat tersebar bila kita memakan makanan yang telah disiapkan oleh orang yang membawa bakteri Salmonella Typhi tersebut atau meminum minuman yang yang mengandung bakteri Salmonela Typhi atau mencuci makanan dengan air yang mengandung bakteri Salmonella Typhi.
Dan sekali saja bakteri Salmonella Typhi itu masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman, maka bakteri tersebut akan berkembang biak dan menyebar ke aliran darah tubuh kita, sehingga menjadi demam.

Gejala
Timbul secara bertahap dalam waktu 8 – 14 hari setelah terinfeksi. Gejala bisa berupa :
  • demam, seringkali tinggi ( 39 atau 40 C)
  • sakit kepala
  • lemah dan lelah
  • sakit tenggorokan
  • nyeri perut
  • diare (terutama anak-anak) atau konstipasi / sembelit (terutama orang dewasa)
  • memasuki minggu kedua, pada penderita bisa timbul bercak kecil kemerahan di bagian bawah dada atau bagian atas perut, yang biasanya hilang dalam 3 – 4 hari.
Biasanya Penderita demam tifoid mulai demam rendah pada malam hari, hilang esoknya, terulang lagi malamnya, menjadi makin hari makin tinggi. Mulainya malam saja, kemudian siang juga. Pola demam semakin hari semakin naik, seperti anak tangga. Demam Tifoid tidak pernah mulai dengan demam tinggi pada hari pertama sampai ketiga.
Jika tidak ritangai serius akan menjadi semakin sakit, demam tinggi yang konstan, diare dan konstipasi. Pada minggu ketiga,akan semakin lemah. Komplikasi yang membahayakan jiwa biasanya terjadi pada waktu ini. Perbaikan akan terjadi secara perlahan pada minggu ke empat. Demam menurun secara bertahap dan suhu penderita kembali normal pada minggu atau 10 hari berikutnya. Tetapi gejala dapat timbul kembali selama 2 minggu sesudah demam menghilang (10% kasus yang tidak diobati).
Demam paratifoid, yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Paratyphi, menyebabkan gejala yang serupa, hanya lebih ringan dan bisa sembuh lebih cepat.
Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan sempurna, tetapi bisa terjadi komplikasi terutama bila tidak diobati atau pengobatan terlambat, berupa :
  • Perdarahan usus (2% penderita)
  • Perforasi usus (1 – 2% penderita) yang menyebabkan nyeri perut karena isi usus menginfeksi rongga perut (peritonitis)
  • Pneumonia, biasanya jika terjadi infeksi pnemokokus meskipun bakteri tifoid juga bisa menyebabkan pneumonia)
  • Infeksi kandung kemih dan hati
  • Infeksi darah (bakteremia) yang kadang menyebabkan infeksi organ tubuh lainnya
Bahkan setelah pengobatan dengan antibiotika, sejumlah kecil orang yang sembuh dari demam tifoid terus membawa bakteri dalam saluran pencernaan mereka selama bertahun-tahun. Orang seperti ini disebut “typhoid carriers”, menyebarkan bakteri melalui feses dan bisa menginfeksi orang lain, walaupun mereka tidak menampakkan gejala penyakit demam tifoid.

Mencegah demam tifoid

 ada dua cara yang paling ampuh untuk mencegah mengindap demam tifoid adalah dengan melakukan vaksin tifoid. Pada anak-anak usia 2 – 12 tahun mulai diberikan ketika usia 2 tahun dengan ulangan tiap 3 tahun. Pada orang dewasa, vaksin per-oral (ditelan) memberikan perlindungan 70%, hanya diberikan kepada orang yang pernah terpapar bakteri Salmonella Typhi dan orang beresiko tinggi (petugas laboratorium dan pelancong).dan menghindari makanan dan minuman yang beresiko mengandung bakteri Salmonella Typhi. Biasanya makanan yang terbuka di pinggir jalan yang tidak tertutup dan terkena debu yang bertebangan atau dibuat dengan kondisi dapur yang kotor dan jorok.
Hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah demam tifoid:
-Biasakan cuci tangan dengan sabun sebelum memasak, menyiapkan makanan, makan dan sesudah buang air besar atau menyentuh binatang.
-Minum air yang dididihkan terlebih dahulu atau dalam kemasan botol. Atau Anda dapat meminum air yang berkarbonasi karena lebih aman.
-Minum tanpa es batu, kecuali jika es batu itu dibuat dari air yang direbus dahulu atau air dari dalam kemasan botol.
-Hindari es loli yang memiliki beraneka macam rasa yang mungkin terbuat dari air yang terkontaminasi bakteri.
-yang menyukai sayuran mentah seperti saya  buat lalapan dan smothies pastikan dicuci dengan bersih diair yang mengalir, begitu pula dengan buah-buahan. Jika memakan buah yang dikupas juga selalu untuk mengupasnya sendiri dengan mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun sebelum mengupasnya.  
Pengobatan 
Pemberian antibiotik adalah terapi efektif untuk demam tifoid dan paratifoid. Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan.
Selain pengobatan dengan antibiotika, yang penting adalah tirah baring (tidur terlentang) selama beberapa hari sampai demam mereda. Bila penderita banyak bergerak, suhu badan akan naik lagi karena kuman terlepas dari tempat perkembangannya di usus masuk ke dalam darah. Pergerakan banyak juga menimbulkan risiko usus pecah pada minggu ke 3 – 4. Dengan perawatan dan obat, demam baru akan turun dalam 4 – 8 hari. Bila panas sudah turun dalam 1 – 2 hari setelah pengobatan, kemungkinan bukan demam tifoid.
Terapi lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala adalah :
  • intake cairan untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan diare
  • pengaturan makan tinggi kalori untuk mengganti kalori yang hilang akibat sakit, berupa nasi agak lembek. Daging, telur, ikan, ayam, tahu, tempe, sedikit sayur, dan buah boleh dikonsumsi. Hindari makanan yang pedas dan keras.
  • istirahat yang banyak.
Pengobatan secara tradisional
• buah sawo muda
Buah sawo ini sudah sering saya terapkan bila ada keluarga yang terkena demam tifoid, buah sawo yang masih muda diparut lalu diperas tpi jangan kaget dengan rasanya yang sangat pekat! Yaaaaa namanya juga obat. Yang penting cepat sembuh.
• kulit manggis
 Kulit manggis sendiri memiliki kemampuan membunuh virus serta bakteri Karena memiliki kandungan alkaloid, saponin, triterpenoid, tanin, fenolik, flavonoid, glikosida dan steroid. Dengan sifat antibakteri yang dimilikinya kulit manggis dapat membunuh bakteri/virus yang menyebabkan infeksi akut pada penderita demam tifoid, menghambat pertumbuhan bakteri,virus salmonella penyebab utama penyakit demam tifoid(tipes)
• daun sirsak
Daun sirsak  yang memiliki kandungan acetogenins, annocatalin, annohexocin, annomuricin, anomourine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleid acid, muricapentosin. Senyawa-senyawa inilah yang dapat memberantas virus salmonella. Daun sirsak ini harus dibuat jus.
Semoga bermanfaat!
Yuuuuukkkk lanjut mandi hujannya......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TenriLuw| Powered By Blogger.